Bab
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Desa Wisata Kasongan. Letaknya tidak
begitu jauh dari kota Yogyakarta. Sebenarnya Desa Wisata Kasongan memang sudah
lama dirintis dan sudah lumayan terkenal dikalangan masyarakat Yogyakarta,
terutama yang senang jalan-jalan.karena ini bisa menjadi alternatif liburan
yang murah meriah dan tidak jauh dari kota Yogyakarta. Untuk masuk kawasan ini
pun kita juga tidak perlu membayar tiket apapun. Disini para wisatawan dapat
melihat-lihat hasil kerajinan gerabah yang telah siap dipasarkan.
Sesampainya di Desa Wisata Kasongan
hal yang paling menyenangkan bagi wisatawan adalah berbelanja. Desa wisata ini
sangat cocok untuk wisatawan yang menyukai barang-barang antik. Jalan-jalan
pagi semakin seru kalau kita ke Desa
Wisata Kasongan, apalagi bersama
teman-teman.Wisatawan yang mengunjungi desa wisata ini berasal dari berbagai
kalangan, baik wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara, dengan berbagai
tujuan dan motivasi yang berbeda sehingga dilakukan penelitian untuk mengetahui
karakteristik wisatawan yang mengunjungi Desa Wisata Kasongan.
B.
Pokok Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diurakan di atas,
maka ruang lingkup permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai
berikut:
1. Bagaimana karakteristik wisatawan yang berkunjung ke
Desa Wisata Kasongan?
2. Apakah yang menjadi motivasi wisatawan berkunjung ke
Desa Wisata Kasongan?
C.
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai penulis dalam
penelitian ini :
1. Untuk mengetahui bagaimanakan karakteristik wisatawan
yang berkunjung ke Desa Wisata
Kasongan.
2. Untuk mengetahui Motivasi Wisayawan yang berkunjung
ke Desa Wisata Kasongan.
D.
Manfaat Penelitian
Manfaat yang akan diperoleh dalam penelitian tersebut adalah :
1. Manfaat Akademis
a. Secara akademis penelitian ini mencoba untuk
menambah wawasan berfikir mahasiswa serta mengaplikasikan pengetahuan yang
diperoleh di bangku perkuliahan.
b. Bagi
lembaga khususnya Jurusan/Program Studi Hospitality adalah untuk menambah pengetahuan yang berhubungan dengan daerah tujuan wisata yaitu Desa Wisata Kasongan.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian diharapkan dapat
memberikan masukan atau sumbangan pemikiran yang dapat dijadikan masukan bagi
pengelola Desa Wisata Kasongan
dalam meningkatkan kunjungan wisatawan.
Bab II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Sejarah Singkat
Desa Wisata Kasongan merupakan
daerah pemukiman para kundi, atau buyung atau gundi, yang artinya orang yang
membuat sejenis buyung, gendi, wali, dan lainnya yang tergolong peralatan dapur
juga barang hiasan yang terbuat dari tembikr atau tanah liat. Hingga saat ini
desa Kasongan menjadi salah satu tujuan Desa Wisata di Yogyakarta yang banyak
diminati oleh wisatawan. Derretan Show Room atau rumah-rumah galerry di Desa
Wisata Kasongan ini menawarkan barang-barang kerajinan dari gerabah serta bahan
lainnya seperti guci, pot, bunga, lampu hias, miniatur alat transportasi
(becak, sepeda, mobil). Salah satu patung yang legendaris di desa Kasongan
adalah patung Loro Blonyo. Loro Bloyo adalah patung sepasang penganting yang
dipercaya akan memberikan keberutungan jika ditaro didalam rumah. Kita bisa
menjumpai patung ini dalam berbagai pose. Patung ini pertama kali dikenalkan
oleh galery Loro Bloyo yang diadopsi dari patung pengantin millik Keraton
Yogyakarta.
1. Potensi
Yang Ada
a. Aksesibilitas,
Akses menuju desa budaya kertalangu sangatlah bagus karena dekat dengan pusat
kota Yogyakarta, dapat menggunakan motor dan mobil.
b. Amenities
(Fasilitas), Amenities dalam penelitian ini adalah sarana dan prasarana yang
berada di Desa Wisata Kertalangu ini seperti restoran, gazebo, spa dan
salon.Disamping itu, parkir dan penginapan.
2. Karakteristik Wisatawan
Konsep
Dasar Karakteristik Wisatawan
Bicara
mengenai wisatawan akan didapatkan suatu cerita yang panjang tentang mereka,
siapa, darimana, mau kemana, dengan apa, dengan siapa, kenapa ke sana dan masih
banyak lagi. Wisatawan memang sangat beragam, ada tua-muda, miskin-kaya,
asing-domestik, berpengalaman maupun tidak, semua ingin berwisata dengan
keinginan dan harapan yang berbeda-beda.
Gambaran mengenai wisatawan
biasanya dibedakan berdasarkan karakteristik perjalanannya (trip descriptor)
dan karakteristik wisatawannya (tourist descriptor) (Seaton dan Bennet, 1996).
A.
Trip Descriptor
Wisatawan dibagi ke dalam
kelompok-kelompok berdasarkan jenis perjalanan yang dilakukannya. Secara umum
jenis perjalanan dibedakan menjadi : perjalanan rekreasi, mengunjungi
teman/keluarga (VFR = visiting friends and relatives), perjalanan bisnis dan
kelompok perjalanan lainnya (Seaton & Bennet, 1996). Smith (1995) menambahkan
jenis perjalanan untuk kesehatan dan keagamaan di luar kelompok lainnya.Lebih
lanjut jenis-jenis perjalanan ini juga dapat dibedakan lagi berdasarkan lama
perjalanan, jarak yang ditempuh, waktu melakukan perjalanan tersebut, jenis
akomodasi atau transportasi yang digunakan dalam perjalanan, pengorganisasian
perjalanan, besar pengeluaran dan lain-lain.
1)
Tourist Descriptor
Memfokuskan pada wisatawannya,
biasanya digambarkan dengan “Who wants what, why, when, where and how much?”.
Untuk menjelaskan hal-hal tersebut digunakan beberapa karakteristik diantaranya
adalah sebagai berikut :
a)
Karakteristik
Sosio-demografis
Karakteristik sosio-demografis
mencoba menjawab pertanyaan “who wants what”. Pembagian berdasarkan
karakteristik ini paling sering dilakukan untuk kepentingan analisis
pariwisata, perencanaan dan pemasaran, karena sangat jelas definisinya dan
relatif mudah pembagiannya (Kotler, 1996).Yang termasuk dalam karakteristik
sosio-demografis diantaranya adalah jenis kelamin, umur, status perkawinan, tingkat
pendidikan, pekerjaan, kelas sosial, ukuran keluarga atau jumlah anggota
keluarga dan lain-lain yang dielaborasi dari karakteristik tersebut.
Karakteristik sosio-demografis juga
berkaitan satu dengan yang lain secara tidak langsung. Misalnya tingkat
pendidikan seseorang dengan pekerjaan dan tingkat pendapatannya, serta usia
dengan status perkawinan dan ukuran keluarga.
Pembagian wisatawan berdasarkan
karakteristik sosio-demografis ini paling nyata kaitannya dengan pola berwisata
mereka.Jenis kelamin maupun kelompok umur misalnya berkaitan dengan pilihan
jenis wisata yang dilakukan (Seaton & Bennet, 1996). Jenis pekerjaan
seseorang maupun tipe keluarga akan berpengaruh pada waktu luang yang dimiliki
orang tersebut, dan lebih lanjut pada “kemampuan”nya berwisata.
Selain karakteristik
sosio-demografis, karakteristik lain yang biasa digunakan dalam mengelompokkan
wisatawan adalah karakteristik geografis, psikografis dan tingkah laku
(behavior) (Smith, 1995).
b)
Karakteristik geografis
Karakteristik geografis membagi
wisatawan berdasarkan lokasi tempat tinggalnya, biasanya dibedakan menjadi
desa-kota, propinsi, maupun negara asalnya. Pembagian ini lebih lanjut dapat
pula dikelompokkan berdasarkan ukuran (size) kota tempat tinggal (kota kecil,
menengah, besar/metropolitan), kepadatan penduduk di kota tersebut dan
lain-lain.
c)
Karakteristik
psikografis
Sementara itu karakteristik
psikografis membagi wisatawan ke dalam
kelompok-kelompok berdasarkan kelas sosial, life-style dan karakteristik
personal. Wisatawan dalam kelompok demografis yang sama mungkin memiliki profil
psikografis yang sangat berbeda.
Beragamnya karakteristik dan latar
belakang wisatawan menyebabkan beragamnya keinginan dan kebutuhan mereka akan
suatu produk wisata. Pengelompokan-pengelompokan wisatawan dapat memberi
informasi mengenai alasan setiap kelompok mengunjungi objek wisata yang
berbeda, berapa besar ukuran kelompok tersebut, pola pengeluaran setiap
kelompok, “kesetiaannya” terhadap suatu produk wisata tertentu, sensitivitas
mereka terhadap perubahan harga produk wisata, serta respon kelompok terhadap
berbagai bentuk iklan produk wisata. Lebih lanjut, pengetahuan mengenai
wisatawan sangat diperlukan dalam merencanakan produk wisata yang sesuai dengan
keinginan kelompok pasar tertentu, termasuk merencanakan strategi pemasaran
yang tepat bagi kelompok pasar tersebut (Ir. Ina Herliana Koswara, M.Sc.)
1.
Motivasi Wisatawan
Konsep Dasar Motivasi:
Hal yang selalu timbul di dalam
membahas mengenai kajian pariwisata adalah mencari jawaban dari pertanyaan “
Mengapa orang – orang melakukan perjalanan wisata ? “ hal ini berkaitan erat
dengan motivasi seseorang untuk melakukan perjalanan wisata
Menurut MacIntos motivasi
perjalanan wisata dapat dikelompokan sebagai berikut :
a.
Physycal motivations
Hal ini banyak hubunganya dengan
hasrat untuk mengembalikan kondisi fisik, beristirahat, santai, berolah raga,
atau pemeliharaan kesehatan agar kegairahan bekerja timbul kembali.
b.
Cultural Motivation
Motivasi ini erat hubunganya dengan
keinginan pribadi seseorang untuk melakukan perjalanan wisata agar dapat
melihat dan mengetahui negara lain, penduduknya, tata cara hidupnyaserta adat
istiadatnya yang berbeda dengan negara lainya.
c.
Interpersonal
Motivation
Di sini motivasinya didorong oleh
keinginan seseorang untuk mengunjungi sanak - keluarga, kawan - kawan, atau
ingin menghindarkan diri dari lingkungan kerja, ingin mencari teman baru atau
lain - lain. Secara singkat motivasi ini erat hubungannya dengan keinginan
untuk melarikan diri dari kesibukan rutin sehari hari .
d.
Status dan Prestige
Motivation
Di sini motivasinya, suatu show, maksud
seseorang seseoran ingin untuk memperlihatkan siapa dia, kedudukanya,
status,nya dalam masyarakat tertentu demi prestige pribadinya. Jadi sifat
perjalanan di sini sangat emosional dan adakalanya di hubungkan dengan
perjalanan bisnis, dinas, pendidikan, profesi, hobi, dan lain-lain
Bab III
HASIL
DAN PEMBAHASAN
A.
Karakteristik Wisatawan
Yang berkunjung Ke Desa Wisata
Kasongan.
Penelitian
ini dilakukan dengan observasi dan pengamatan langsung ke lapangan, hal ini
untuk mengetahui , melihat dan mengamati langsung objek yang sedang diteliti
untuk mendapatkan data yang lebih lengkap juga dibantu dengan koisioner dan
wawancara langsung dengan wisatawan beserta pengelola.
Responden
yang akan diambil dalam penelitiaan ini ditentukan secara random (acak),
sedangkan pengambilan data dilakukan secara Aksidental sampling, artinya Bahwa
pengambilan responden dilakukan pada saat penelitian di lapangan (Sudaryato,
1998)
1.
Karakteristik Wisatawan
berdasar Asal Daerah (Tabel 3.1)
No
|
Asal wisatawan
|
Jumlah
|
Persentase (%)
|
1.
|
Nusantara
|
28
|
93,3%
|
2.
|
Mancanegara
|
2
|
6,7%
|
|
Total
|
30
|
100%
|
Sumber : Penelitian Mahasiswa :
Laporan Studi Visit.
Berdasarkan data dari table 3.1
sebanyak 30 responden, maka dapat diketahui bahwa wisatawan yang dominan
mengunjungi Desa Wisata Kasongan adalah berasal dari nusantara dengan jumlah
pengunjung sebanyak 28 orang dan persentase sebesar 93,3% dan mancanegara
sebanyak 2 orang dengan jumlah persentase 6,7%.
2.
Karakteristik Wisatawan
berdasar Usia (Tabel 3.2)
No
|
Usia wisatawan
|
Jumlah
|
Persentase (%)
|
1.
|
0 th – 6 th
|
0
|
0%
|
2.
|
7 th - 13 th
|
0
|
0%
|
3.
|
14 th – 20 th
|
8
|
26,7%
|
4.
|
21 th – 27 th
|
12
|
40%
|
5.
|
28 th – ke atas
|
10
|
33,3%
|
|
Total
|
30
|
100%
|
Sumber
: Penelitian Mahasiswa : Laporan Studi Visit.
Berdasarkan
data dari 30 responden, maka dapat diketahui bahwa usia wisatawan yang dominan
mengunjungi Desa Wisata Kasongan
dari 21 th – ke atas (dewasa) dengan jumlah wisatawan sebanyak 12 orang dengan
persentase sejumlah 40%.
3.
Karakteristik Wisatawan
Berdasar Jenis Kelamin (Tabel 3.3)
No
|
Jenis kelamin
|
Jumlah
|
Persentase (%)
|
1.
|
Laki-laki
|
18
|
60%
|
2.
|
Perempuan
|
12
|
40%
|
|
Total
|
30
|
100%
|
Sumber : Penelitian Mahasiswa : Laporan Studi Visit.
Berdasarkan
data dari 30 responden, maka dapat diketahui bahwa jenis kelamin wisatawan yang
dominan mengunjungi Desa Wisata Kasongan
adalah laki – laki dengan jumlah sebanyak 18 orang dengan persentase
sejumlah 60% sedangkan jumlah perempuan
berjumlah 12 orang dengan persentase 40%.
4.
Karakteristik Wisatawan
Berdasar Pendidikan ( Tabel 3.4)
No
|
Pendidikan
|
Jumlah
|
Persentase (%)
|
1.
|
SD
|
2
|
6,7%
|
2.
|
Smp
|
2
|
6,7%
|
3.
|
Sma
|
6
|
20%
|
4.
|
Diploma
|
9
|
30%
|
5.
|
Sarjana
|
11
|
36,7%
|
|
Total
|
30
|
100%
|
Sumber : Penelitian Mahasiswa : Laporan Studi Visit.
Berdasarkan
data dari 30 responden, maka dapat diketahui bahwa pendidikan dari wisatawan
yang dominan mengunjungi Desa Wisata
Kasongan adalah sebagai berikut Sarjana
dengan jumlah 11 orang dan dengan persentase sejumlah 36,7%.
5.
Karakteristik Wisatawan
Berdasar Pekerjaan ( Tabel 3.5)
No
|
Pekerjaan
|
Jumlah
|
Persentase (%)
|
1.
|
Pelajar/Mahasiswa
|
10
|
33,3%
|
2.
|
Pegawai Negeri
|
5
|
16,7%
|
3.
|
Pegawai Swasta
|
15
|
50%
|
|
Total
|
30
|
100%
|
Sumber : Penelitian Mahasiswa : Laporan Studi Visit.
Berdasarkan
data dari 30 responden, maka dapat diketahui bahwa pekerjaan wisatawan yang
dominan berkunjung ke Desa Wisata
Kasongan adalah sebagai pegawai swasta dengan jumlah wisatawan sebanyak 15
orang dengan presentase sejumlah 50% sedangkan
urutan kedua wisatawan terbanyak adalah sebagai pelajar/mahasiswa dengan jumlah
10 orang dan persentase 33.3%, pegawai negeri merupakan wisatawan paling
sedikit dengan 5 orang dan persentase sebanyak 16,7%.
B. Motivasi Wisatawan
berkunjung Ke Desa Wisata
Kasongan
Motivasi Wisatawan
Berkunjung ke Desa Wisata
Kasongan (Tabel 3.6)
No
|
Motivasi
|
Jumlah
|
Persentase (%)
|
1.
|
Berekreasi
|
17
|
56,7%
|
2.
|
Relaksasi
|
7
|
23,3%
|
3.
|
Bisnis
|
6
|
20%
|
|
Total
|
30
|
100%
|
Sumber : Penelitian Mahasiswa : Laporan Studi Visit.
Berdasarkan
data dari 30 responden, maka dapat diketahui bahwa motivasi wisatawan yang
dominan berkunjung ke Desa Wisata
Kasongan adalah relaksasi dengan jumlah wisatawan sebanyak 17 orang dengan
persentase sejumlah 56,7 % dan wisatawan
yang terbanyak kedua adalah relaksasi dengan jumlah 7 orang serta banyak persentase
23,3% dan yang paling sedikit yaitu sebanyak 6 orang dengan tujuan bisnis.
Bab IV
SIMPULAN
DAN SARAN
A. Simpulan
Setelah
melakukan penelitian dengan cara observasi dan pengamatan langsung ke lapangan
untuk mendapatkan data yang lebih lengkap juga dibantu dengan kuisioner dan
wawancara langsung dengan wisatawan. Responden yang diambil dalam penelitiaan ini ditentukan
secara acak, sedangkan pengambilan data dilakukan secara aksidental sampling,
sehingga dapat diketahui bahwa wisatawan yang dominan mengunjungi Desa Wisata
Kasongan adalah wisatawan laki-laki berasal dari nusantara yang berprofesi
sebagai pegawai swasta dengan pendidikan sarjana dari usia 28 tahun s.d ke atas dan
motivasi kunjungan dikarenakan berkeinginan
relaksasi dan berekreasi. Sedangkan wisatawan yang berasal dari mancanegara
sangat minim yaitu dengan jumlah 2 orang yang bertujuan berekreasi dan dominan
pada usia 21 tahun keatas.
B. Saran Saran
Di
Desa Wisata Kasongan terlihat
sudah sangat baik mulai dari fasilitas,
aktifitas
yang ditawarkan, lokasi yang strategis, daya tarik yang unik dan event-event
menarik namun perlu juga selalu diperhatikan kebersihan dan keamanan untuk
meningkatkan jumlah wisatawan. sPromosi juga harus terus digalakkan karena Desa
Wisata Kasongan ini masih sebagai DTW yang baru dan belum banyak diketahui oleh
masyarakat umum baik dari nusantara maupun Mancanegara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar