Sabtu, 30 April 2016

Sumatera Selatan

Hai hai.... penasaran kan  kenapa saya kasih judul Sumatera Selatan? Karena disini saya akan mulai mengulik lebih dalam tentang Daerah Kabupaten sekaligus Kotamadya nya Sumsel. Mulai dari sejarah, adat istiadat, makanan khas, dan yang pasti saya akan bahas mengenai Pariwisata di masing-masing Kabupaten. Karena setiap daerah memiliki kekayaan wisata masing-masing.
Yaaaaapsss !!! Karena saya dibesarkan di Provinsi Sumatera Selatan Kabupaten OKU Timur, karena itulah saya akan berbagi informasi mengenai Sumatera Selatan.

Check it out .............

Sumatera Selatan adalah salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di bagian selatan Pulau Sumatera. Provinsi ini beribukota di Palembang. Secara geografis provinsi Sumatera Selatan berbatasan dengan provinsi Jambi di utara, provinsi Kep. Bangka-Belitung di timur, provinsi Lampung di selatan dan Provinsi Bengkulu di barat. Provinsi ini kaya akan sumber daya alam, seperti minyak bumi,gas alam dan batu bara. Selain itu ibu kota provinsi Sumatera Selatan, Palembang, telah terkenal sejak dahulu karena menjadi pusat Kerajaan Sriwijaya.

Daftar kabupaten dan kota di Sumatera Selatan


Karakteristik dan Motivasi Wisatawan (Kasongan)


Bab I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
      Desa Wisata Kasongan. Letaknya tidak begitu jauh dari kota Yogyakarta. Sebenarnya Desa Wisata Kasongan memang sudah lama dirintis dan sudah lumayan terkenal dikalangan masyarakat Yogyakarta, terutama yang senang jalan-jalan.karena ini bisa menjadi alternatif liburan yang murah meriah dan tidak jauh dari kota Yogyakarta. Untuk masuk kawasan ini pun kita juga tidak perlu membayar tiket apapun. Disini para wisatawan dapat melihat-lihat hasil kerajinan gerabah yang telah siap dipasarkan.
       Sesampainya di Desa Wisata Kasongan hal yang paling menyenangkan bagi wisatawan adalah berbelanja. Desa wisata ini sangat cocok untuk wisatawan yang menyukai barang-barang antik. Jalan-jalan pagi semakin seru kalau kita ke Desa Wisata Kasongan, apalagi bersama teman-teman.Wisatawan yang mengunjungi desa wisata ini berasal dari berbagai kalangan, baik wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara, dengan berbagai tujuan dan motivasi yang berbeda sehingga dilakukan penelitian untuk mengetahui karakteristik wisatawan yang mengunjungi Desa Wisata  Kasongan.

B.     Pokok Masalah
      Berdasarkan latar belakang yang diurakan di atas, maka ruang lingkup permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.      Bagaimana karakteristik wisatawan yang berkunjung ke Desa Wisata Kasongan?
2.      Apakah yang menjadi motivasi wisatawan berkunjung ke Desa Wisata Kasongan?

C.     Tujuan Penelitian
        Adapun tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penelitian ini :
1.   Untuk mengetahui bagaimanakan karakteristik wisatawan yang berkunjung ke Desa Wisata
     Kasongan.
2.     Untuk mengetahui Motivasi Wisayawan yang berkunjung ke Desa Wisata Kasongan.

D.    Manfaat Penelitian
       Manfaat yang akan diperoleh  dalam penelitian tersebut adalah :
1.      Manfaat Akademis
     a.    Secara akademis penelitian ini mencoba untuk menambah wawasan berfikir mahasiswa serta               mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh di bangku perkuliahan.
     b. Bagi lembaga khususnya Jurusan/Program Studi Hospitality adalah untuk menambah                           pengetahuan yang berhubungan dengan daerah tujuan wisata yaitu Desa Wisata Kasongan.
2.      Manfaat Praktis
            Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan atau sumbangan pemikiran yang dapat           dijadikan masukan bagi pengelola Desa Wisata Kasongan dalam meningkatkan kunjungan                   wisatawan.







Bab II
TINJAUAN PUSTAKA

A.    Sejarah Singkat
Desa Wisata Kasongan merupakan daerah pemukiman para kundi, atau buyung atau gundi, yang artinya orang yang membuat sejenis buyung, gendi, wali, dan lainnya yang tergolong peralatan dapur juga barang hiasan yang terbuat dari tembikr atau tanah liat. Hingga saat ini desa Kasongan menjadi salah satu tujuan Desa Wisata di Yogyakarta yang banyak diminati oleh wisatawan. Derretan Show Room atau rumah-rumah galerry di Desa Wisata Kasongan ini menawarkan barang-barang kerajinan dari gerabah serta bahan lainnya seperti guci, pot, bunga, lampu hias, miniatur alat transportasi (becak, sepeda, mobil). Salah satu patung yang legendaris di desa Kasongan adalah patung Loro Blonyo. Loro Bloyo adalah patung sepasang penganting yang dipercaya akan memberikan keberutungan jika ditaro didalam rumah. Kita bisa menjumpai patung ini dalam berbagai pose. Patung ini pertama kali dikenalkan oleh galery Loro Bloyo yang diadopsi dari patung pengantin millik Keraton Yogyakarta.
1.    Potensi Yang Ada
a.     Aksesibilitas, Akses menuju desa budaya kertalangu sangatlah bagus karena dekat dengan pusat kota Yogyakarta, dapat menggunakan motor dan mobil.
b.    Amenities (Fasilitas), Amenities dalam penelitian ini adalah sarana dan prasarana yang berada di Desa Wisata Kertalangu ini seperti restoran, gazebo, spa dan salon.Disamping itu, parkir dan penginapan.

2.    Karakteristik Wisatawan
Konsep Dasar Karakteristik Wisatawan
Bicara mengenai wisatawan akan didapatkan suatu cerita yang panjang tentang mereka, siapa, darimana, mau kemana, dengan apa, dengan siapa, kenapa ke sana dan masih banyak lagi. Wisatawan memang sangat beragam, ada tua-muda, miskin-kaya, asing-domestik, berpengalaman maupun tidak, semua ingin berwisata dengan keinginan dan harapan yang berbeda-beda.
Gambaran mengenai wisatawan biasanya dibedakan berdasarkan karakteristik perjalanannya (trip descriptor) dan karakteristik wisatawannya (tourist descriptor) (Seaton dan Bennet, 1996).

A.    Trip Descriptor
Wisatawan dibagi ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan jenis perjalanan yang dilakukannya. Secara umum jenis perjalanan dibedakan menjadi : perjalanan rekreasi, mengunjungi teman/keluarga (VFR = visiting friends and relatives), perjalanan bisnis dan kelompok perjalanan lainnya (Seaton & Bennet, 1996). Smith (1995) menambahkan jenis perjalanan untuk kesehatan dan keagamaan di luar kelompok lainnya.Lebih lanjut jenis-jenis perjalanan ini juga dapat dibedakan lagi berdasarkan lama perjalanan, jarak yang ditempuh, waktu melakukan perjalanan tersebut, jenis akomodasi atau transportasi yang digunakan dalam perjalanan, pengorganisasian perjalanan, besar pengeluaran dan lain-lain.

1)    Tourist Descriptor
Memfokuskan pada wisatawannya, biasanya digambarkan dengan “Who wants what, why, when, where and how much?”. Untuk menjelaskan hal-hal tersebut digunakan beberapa karakteristik diantaranya adalah sebagai berikut :
a)      Karakteristik Sosio-demografis
Karakteristik sosio-demografis mencoba menjawab pertanyaan “who wants what”. Pembagian berdasarkan karakteristik ini paling sering dilakukan untuk kepentingan analisis pariwisata, perencanaan dan pemasaran, karena sangat jelas definisinya dan relatif mudah pembagiannya (Kotler, 1996).Yang termasuk dalam karakteristik sosio-demografis diantaranya adalah jenis kelamin, umur, status perkawinan, tingkat pendidikan, pekerjaan, kelas sosial, ukuran keluarga atau jumlah anggota keluarga dan lain-lain yang dielaborasi dari karakteristik tersebut.

Karakteristik sosio-demografis juga berkaitan satu dengan yang lain secara tidak langsung. Misalnya tingkat pendidikan seseorang dengan pekerjaan dan tingkat pendapatannya, serta usia dengan status perkawinan dan ukuran keluarga.

Pembagian wisatawan berdasarkan karakteristik sosio-demografis ini paling nyata kaitannya dengan pola berwisata mereka.Jenis kelamin maupun kelompok umur misalnya berkaitan dengan pilihan jenis wisata yang dilakukan (Seaton & Bennet, 1996). Jenis pekerjaan seseorang maupun tipe keluarga akan berpengaruh pada waktu luang yang dimiliki orang tersebut, dan lebih lanjut pada “kemampuan”nya berwisata.

Selain karakteristik sosio-demografis, karakteristik lain yang biasa digunakan dalam mengelompokkan wisatawan adalah karakteristik geografis, psikografis dan tingkah laku (behavior) (Smith, 1995).
b)      Karakteristik geografis
Karakteristik geografis membagi wisatawan berdasarkan lokasi tempat tinggalnya, biasanya dibedakan menjadi desa-kota, propinsi, maupun negara asalnya. Pembagian ini lebih lanjut dapat pula dikelompokkan berdasarkan ukuran (size) kota tempat tinggal (kota kecil, menengah, besar/metropolitan), kepadatan penduduk di kota tersebut dan lain-lain.
c)      Karakteristik psikografis
Sementara itu karakteristik psikografis membagi wisatawan ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan kelas sosial, life-style dan karakteristik personal. Wisatawan dalam kelompok demografis yang sama mungkin memiliki profil psikografis yang sangat berbeda.

Beragamnya karakteristik dan latar belakang wisatawan menyebabkan beragamnya keinginan dan kebutuhan mereka akan suatu produk wisata. Pengelompokan-pengelompokan wisatawan dapat memberi informasi mengenai alasan setiap kelompok mengunjungi objek wisata yang berbeda, berapa besar ukuran kelompok tersebut, pola pengeluaran setiap kelompok, “kesetiaannya” terhadap suatu produk wisata tertentu, sensitivitas mereka terhadap perubahan harga produk wisata, serta respon kelompok terhadap berbagai bentuk iklan produk wisata. Lebih lanjut, pengetahuan mengenai wisatawan sangat diperlukan dalam merencanakan produk wisata yang sesuai dengan keinginan kelompok pasar tertentu, termasuk merencanakan strategi pemasaran yang tepat bagi kelompok pasar tersebut (Ir. Ina Herliana Koswara, M.Sc.)

1.   Motivasi Wisatawan
Konsep Dasar Motivasi:
Hal yang selalu timbul di dalam membahas mengenai kajian pariwisata adalah mencari jawaban dari pertanyaan “ Mengapa orang – orang melakukan perjalanan wisata ? “ hal ini berkaitan erat dengan motivasi seseorang untuk melakukan perjalanan wisata

Menurut MacIntos motivasi perjalanan wisata dapat dikelompokan sebagai berikut :
a.       Physycal motivations
Hal ini banyak hubunganya dengan hasrat untuk mengembalikan kondisi fisik, beristirahat, santai, berolah raga, atau pemeliharaan kesehatan agar kegairahan bekerja timbul kembali.
b.      Cultural Motivation
Motivasi ini erat hubunganya dengan keinginan pribadi seseorang untuk melakukan perjalanan wisata agar dapat melihat dan mengetahui negara lain, penduduknya, tata cara hidupnyaserta adat istiadatnya yang berbeda dengan negara lainya.
c.       Interpersonal Motivation
Di sini motivasinya didorong oleh keinginan seseorang untuk mengunjungi sanak - keluarga, kawan - kawan, atau ingin menghindarkan diri dari lingkungan kerja, ingin mencari teman baru atau lain - lain. Secara singkat motivasi ini erat hubungannya dengan keinginan untuk melarikan diri dari kesibukan rutin sehari hari .
d.      Status dan Prestige Motivation
Di sini motivasinya, suatu show, maksud seseorang seseoran ingin untuk memperlihatkan siapa dia, kedudukanya, status,nya dalam masyarakat tertentu demi prestige pribadinya. Jadi sifat perjalanan di sini sangat emosional dan adakalanya di hubungkan dengan perjalanan bisnis, dinas, pendidikan, profesi, hobi, dan lain-lain









Bab III
HASIL DAN PEMBAHASAN

A.    Karakteristik Wisatawan Yang berkunjung Ke Desa Wisata Kasongan.
Penelitian ini dilakukan dengan observasi dan pengamatan langsung ke lapangan, hal ini untuk mengetahui , melihat dan mengamati langsung objek yang sedang diteliti untuk mendapatkan data yang lebih lengkap juga dibantu dengan koisioner dan wawancara langsung dengan wisatawan beserta pengelola.

Responden yang akan diambil dalam penelitiaan ini ditentukan secara random (acak), sedangkan pengambilan data dilakukan secara Aksidental sampling, artinya Bahwa pengambilan responden dilakukan pada saat penelitian di lapangan (Sudaryato, 1998)

1.        Karakteristik Wisatawan berdasar Asal Daerah  (Tabel 3.1)

No
Asal wisatawan
Jumlah
Persentase (%)
1.
Nusantara
28
93,3%
2.
Mancanegara
2
6,7%

Total
30
100%





Sumber : Penelitian Mahasiswa : Laporan Studi Visit.

Berdasarkan data dari table 3.1 sebanyak 30 responden, maka dapat diketahui bahwa wisatawan yang dominan mengunjungi Desa Wisata Kasongan adalah berasal dari nusantara dengan jumlah pengunjung sebanyak 28 orang dan persentase sebesar 93,3% dan mancanegara sebanyak 2 orang dengan jumlah persentase 6,7%.


2.        Karakteristik Wisatawan berdasar Usia  (Tabel 3.2)
No
Usia wisatawan
Jumlah
Persentase (%)
1.
0 th – 6 th
0
0%
2.
7 th - 13 th
0
0%
3.
14 th – 20 th
8
26,7%
4.
21 th – 27 th
12
40%
5.
28 th – ke atas
10
33,3%

Total
30
100%









Sumber : Penelitian Mahasiswa : Laporan Studi Visit.

Berdasarkan data dari 30 responden, maka dapat diketahui bahwa usia wisatawan yang dominan mengunjungi Desa Wisata Kasongan dari 21 th – ke atas (dewasa) dengan jumlah wisatawan sebanyak 12 orang dengan persentase sejumlah 40%.

3.        Karakteristik Wisatawan Berdasar Jenis Kelamin  (Tabel 3.3)

No
Jenis kelamin
Jumlah
Persentase (%)
1.
Laki-laki
18
60%
2.
Perempuan
12
40%

Total
30
100%
Sumber : Penelitian Mahasiswa : Laporan Studi Visit.

Berdasarkan data dari 30 responden, maka dapat diketahui bahwa jenis kelamin wisatawan yang dominan mengunjungi Desa Wisata Kasongan adalah laki – laki dengan jumlah sebanyak 18 orang dengan persentase sejumlah  60% sedangkan jumlah perempuan berjumlah 12 orang dengan persentase 40%.

4.        Karakteristik Wisatawan Berdasar Pendidikan ( Tabel 3.4)
No
Pendidikan
Jumlah
Persentase (%)
1.
SD
 2
6,7%
2.
Smp
 2
6,7%
3.
Sma
6
20%
4.
Diploma
9
30%
5.
Sarjana
11
36,7%

Total
30
100%









Sumber : Penelitian Mahasiswa : Laporan Studi Visit.

Berdasarkan data dari 30 responden, maka dapat diketahui bahwa pendidikan dari wisatawan yang dominan mengunjungi Desa Wisata Kasongan adalah sebagai berikut  Sarjana dengan jumlah 11 orang dan dengan persentase sejumlah 36,7%.

5.        Karakteristik Wisatawan Berdasar Pekerjaan ( Tabel 3.5)

No
Pekerjaan
Jumlah
Persentase (%)
1.
Pelajar/Mahasiswa
10
33,3%
2.
Pegawai Negeri
5
16,7%
3.
Pegawai Swasta
15
50%

Total
30
100%






Sumber : Penelitian Mahasiswa : Laporan Studi Visit.

Berdasarkan data dari 30 responden, maka dapat diketahui bahwa pekerjaan wisatawan yang dominan berkunjung ke Desa Wisata Kasongan adalah sebagai pegawai swasta dengan jumlah wisatawan sebanyak 15 orang dengan presentase sejumlah  50% sedangkan urutan kedua wisatawan terbanyak adalah sebagai pelajar/mahasiswa dengan jumlah 10 orang dan persentase 33.3%, pegawai negeri merupakan wisatawan paling sedikit dengan 5 orang dan persentase sebanyak 16,7%.

B.     Motivasi Wisatawan berkunjung Ke Desa Wisata Kasongan

Motivasi Wisatawan Berkunjung ke Desa Wisata Kasongan (Tabel 3.6)

No
Motivasi
Jumlah
Persentase (%)
1.
Berekreasi
17
56,7%
2.
Relaksasi
7
23,3%
3.
Bisnis
6
20%

Total
30
100%
           





Sumber : Penelitian Mahasiswa : Laporan Studi Visit.

Berdasarkan data dari 30 responden, maka dapat diketahui bahwa motivasi wisatawan yang dominan berkunjung ke Desa Wisata Kasongan adalah relaksasi dengan jumlah wisatawan sebanyak 17 orang dengan persentase sejumlah  56,7 % dan wisatawan yang terbanyak kedua adalah relaksasi dengan jumlah 7 orang serta banyak persentase 23,3% dan yang paling sedikit yaitu sebanyak 6 orang dengan tujuan  bisnis.

  







Bab IV
SIMPULAN DAN SARAN

A.    Simpulan
Setelah melakukan penelitian dengan cara observasi dan pengamatan langsung ke lapangan untuk mendapatkan data yang lebih lengkap juga dibantu dengan kuisioner dan wawancara langsung dengan wisatawan. Responden yang  diambil dalam penelitiaan ini ditentukan secara acak, sedangkan pengambilan data dilakukan secara aksidental sampling, sehingga dapat diketahui bahwa wisatawan yang dominan mengunjungi Desa Wisata Kasongan adalah wisatawan laki-laki berasal dari nusantara yang berprofesi sebagai pegawai swasta dengan pendidikan  sarjana dari usia 28 tahun s.d ke atas dan motivasi kunjungan  dikarenakan berkeinginan relaksasi dan berekreasi. Sedangkan wisatawan yang berasal dari mancanegara sangat minim yaitu dengan jumlah 2 orang yang bertujuan berekreasi dan dominan pada usia 21 tahun keatas.
B.     Saran Saran
Di Desa Wisata Kasongan terlihat sudah sangat baik mulai dari fasilitas,
aktifitas yang ditawarkan, lokasi yang strategis, daya tarik yang unik dan event-event menarik namun perlu juga selalu diperhatikan kebersihan dan keamanan untuk meningkatkan jumlah wisatawan. sPromosi juga harus terus digalakkan karena Desa Wisata Kasongan ini masih sebagai DTW yang baru dan belum banyak diketahui oleh masyarakat umum baik dari nusantara maupun Mancanegara.