Selasa, 03 Mei 2016

Kota Prabumulih (ODTW)

Pembahasan kita kali ini yaitu mengenai Kota Prabumulih, salah satu kota yang ada di Provinsi Sumatera Selatan. Kota Prabumulih merupakan salah satu kota yang  terletak di Provinsi Sumatera Bagian Selatan, sekitar 2-3 Jam atau 100 KM kurang lebih, jika ditempuh dari Ibukota Sumatera Selatan, Kota Palembang. Prabumulih menghasilkan ribuan barel minyak bumi dan jutaan meter kubik gas alam setiap tahunnya. Karena itu, ia disebut sebagai kota minyak. Prabumulih juga memiliki kilang minyak terbesar di Sumsel milik Pertamina. Julukan lainnya adalah kota nanas, karena salah satu hasil pertanian yang terkenal adalah nanas (Ananas Comosus). Nanas Prabumulih terkenal manis dan pemasarannya sampai ke Pulau Jawa. Untuk lebih lengkapnya lagi, saya sakan menulis sejarah singkat “Kota Nanas” ini, Objek dan Daya Tarik Wisata, adat istiadat serta kebudayaan yang ada di daerah Prabumulih. 

Sejarah Singkat

Sejarah Singkat Prabumulih berasal dari kata Mehabung Uleh yang berarti tanah yang meninggi. Dari berbagai sumber yang penulis dapatkan bahwa sekitar ±400 (ada yang menulis 250) tahun yang lalu, ada sebuah dusun (Lubuk Berenai) yang terletak di pinggir Sungai Kelekar yang dipimpin oleh Riye (kerio) Budin Susukan. 
Pada suatu hari Riye Budin mengutus empat bersaudara yaitu Minggun, Dayan, Risek dan Jamih untuk berjalan ke arah barat dusun Lubuk Berenai menuju hutan belantara mencari tanah yang nantinya akan dijadikan negeri dengan cara tenung, tanah yang akan dijadikan negeri ialah tanah yang tidak subur dan banyak binatang buasnya. Kemudian sampailah mereka ditempat yang bernama Bulu Mike, tanah yang meninggi, keempat bersaudara tersebut melakukan sedekah rimbe. Tanah digali di dekat Bulu Mike dan dimasukkan ke dalam kulak kayu tempat bertenung. Lalu tempat tersebut di kikis rata dengan permukaan setelah itu Dayan melakukan persedekahan kepada Tuhan agar diberi petunjuk agar tanah tersebut bisa digunakan sebagai negeri baru.
Setelah selesai dimantrakan, kulak kayu tersebut ditutup dan persembahan tersebut dimasukkan ke dalam lubang tanah. Setelah beberapa hari tanah tersebut mehabung (meninggi). Setelah melihat keadaan tersebut lalu keempat bersaudara itu berkata,”Mehabung, ule kite tanahnye mehabung”. 
Maka setelah disepakati bersama, tempat tanah yang digali empat bersaudara dibuat rumah dengan membelakangi 4 pematang yang dapat juga disebut 4 kampung pematang,Bungin,Anggun Dilaman,Kumpai Ulu dan Karang Lintang,kemudian nama Mehabung Ule diganti dengan Pehabung Ule atas keputusan bersama. Pada zaman Belanda Pehabung Ule diganti menjadi Peraboeng Ngoele dan pada zaman Jepang menjadi Peraboe Moelih, kemudian berubah kembali dengan ejaan yang disempurnakan Pemerintah menjadi Prabumulih. Kata Prabumulih pun sampai sekarang masih digunakan.

 ODTW (Objek dan Daya Tarik Wisata)
Berikut ini adalah tempat-tempat wisata yang ada di Prabumulih :

1.      Tugu Air Mancur

Kota Prabumulih selain terkenal dengan ikon Tugu Nanas, juga terdapat ikon lain yaitu Tugu Air Mancur. Tugu yang bagian atapnya berbentuk payung ini merupakan symbol kerjasama antara Pemerintah Kota (Pemkot) Prabumulih dengan PT.Pertamina. Ikon tersebut berada di Jalan Lingkar Barat, dengan tinggi 12 meter dan diameter 10 meter. Tugu berbahan batu alam ini bukan hanya mempercantik penampilan kota nanas saja, tetapi juga sebagai identitas Kota Administratif (kotif) yang kini telah berumur sebelas tahun. Tugu ini mengingatkan bahwa PT.Pertamina dan Pemkot Prabumulih memiliki kebersamaan, persatuan dan solidaritas. Diharapkan warga merasa memiliki, kemudian merawatnya sebagai suatu kebanggaan kota dan ikon baru. 37 bilah payung diambil dari jumlah desa, segi enam dibagian tengah diambil dari jumlah kecamatan, lingkaran menyimbolkan kerjasama PT.Pertamina dengan Pemkot Prabumulih, dan 37 air mancur merupakan symbol kemakmuran di 37 desa bersama 

2.      Taman Kota Prabujaya

Dahulu lapangan bola kaki Prabujaya kemudian berhasil di sulap menjadi salah satu ikon Taman Kota Prabumulih.Taman ini adalah salah satu yang terbesar dan paling aktif menjadi destinasi liburan,banyak fasilitas di sajikan mulai dari arena bermain,joging track,tempat bersantai,kuliner,dll. Bahkan setiap hari minggu jalanan sekitar di jadikan area Car Freeday,dan di lakukan senam pagi dengan banyak dorprize setiap minggunya. Hanya saja taman kota ini masih sangat sulit urusan birokrasi perijinan untuk di jadikan destinasi orang-orang untuk berkreasi walaupun dengan niatan memberikan sajian ataupun hiburan gratis bagi pengujung taman.

3.      Taman Wonosari

Masyarakat lebih mengenalnya dengan Lapangan Kros sekarang sudah berhasil di ubah oleh Pemerintah Kota menjadi Taman Wonosari. Taman yang berukuran lebih kecil ini berada di Kelurahan Wonosari,Prabumulih Utara.Juga sama menyajikan beberapa arena bermain buat anak-anak dan tempat duduk bersantai hanya saja tidak selengkap di Taman Kota. Destinasi ini sendiri masih sangat banyak kekurangannya karena bukan berbentuk Taman Terbuka sehingga sepi akan pengunjung dan suasananya yang panas karena masih sangat kurang Pohon-pohon besar yang teduh.

4.      Taman Gunung Ibul

Taman Gunung ibul ini terletak di kelurahan Gunung Ibul,ini salah satu destinasi taman terbuka yang berkonsep alami. Ikon taman ini adalah sebuah danau yang berbentuk Love,taman ini juga menyajikan arena bermain dan joging track. Hanya saja dikarenakan taman ini sendiri juga belum lama selesai di buat,maka kondisinya sendiri belum terlalu teduh untuk bersantai dikarenakan pohon-pohon yang di tanam belum tumbuh dengan baik.

5.      Patung Kuda

Monumen Patung Kuda ini terletak di Jl.Jend.Sudirman Simpang Padat Karya Kel.Muara Dua,salah satu icon Prabumulih selain nanas.Area Monumen Patung Kuda ini sangat sering setiap sore sampai malam hari dijadikan tempat destinasi sekedar Hang-out bersama komunitas,teman ataupun keluarga.

6.      Pantai Pasir Payuputat

Ini referensi destinasi terakhir,sebuah Pantai Pasir yang terletak di Ds.Payuputat.Sesungguhnya ini bukan pantai sungguhan seperti yang kita bayangkan,ini adalah aliran sungai Lematang yang di sisi sungainya membentuk sebuah padang pasir yang menyerupai bibir pantai.Ini satu-satunya destinasi wisata air,awalnya hanya tempat bermain dan mandi anak-anak desa setempat tapi lambat laun dikarenakan desa payuputat sendiri setiap tahunnya menjadi tuan rumah perlombaan Perahu Bidar maka dengan sendirinya tempat ini mulai dikenal.Saran saya apabila anda berencana untuk trip kesini sebaiknya anda menbawa lotion anti matahari.

7.      Caroline Island

Terletak di Kecamatan Rambang Kapak Tengah, yang menyediakan kolam renang, seluncur air, waterboom, ember tumpah, dll, tempat nya cukup nyaman untuk mengajak keluarga anda mengisi liburan akhir pekan ataupun weekend, jalan menuju tempat ini cukup bagus, dan ada parkir, serta mudah untuk mencapai tempat ini, ayo ajak keluarga anda liburan ke Caroline Island ini.

8.      Kampoeng Wisata

Kampoeng Wisata ini terletak Jl. Lingkar Prabumulih, 1 Km sebelum Terminal, yang menyediakan permainan sepeda air, kolam renang, dan saung makan. Tempat ini hampir berdekatan saja dengan Kolam Pancing Lingkar Timur Sejahtera yg diatas tadi, jadi ada 2 pilihan tempat wisata di Jalan Lingkar Timur.

9.      Masjid Agung Nur Arafah

Tempat Berwisata religi di Prabumulih yang berada di Jl. Jend. Sudirman, di depan Stasiun Kereta Api, tempatnya nyaman, sehingga anda akan terbawa ke suasana daman dan tenteram, jangan hilangkan kesempatan untuk bersujud kepada Sang Khalik jika anda berkunjung ke Masjid Agung Nur Arafah ini.

10.  Kolam Pancing Lingkar Timur Sejahtera
Kolam pancing terletak tidak jauh simpang empat Kelurahan Muara Dua dan Kelurahan Karang Jaya, sehingga untuk mengaksesnya sangat mudah, terleyak di Jalan Lingkar Timur sebelah kiri dari tugu Air Mancur dari arah Palembang ke Prabumulih, tempat parkir Cukup Luas, serta ada fasilitas Karaoke dan Mushola, serta Kantin dengan hidangan yg cukup menggugah selera anda. Pastikan anda datang bersama keluarga anda, dimusim liburan ini sangat cocok sekali anda mengajak keluarga nada dengna berwisata memancing ikan di kolam pancing LINGKAR TIMUR SEJAHTERA.

Demikian ulasan tentang beberapa ODTW yang ada di Prabumulih, semoga bisa bermanfaat. Sesungguhnya masih banyak tempat destinasi lainnya,hanya saja belum terawat dengan baik. Ayo kita bantu pemerintah Kota Prabumulih bersama membangun kota kita tercinta,caranya gampang cukup dengan "BELANJAKAN UANG ANDA DI KOTA KITA SENDIRI"dengan itu sahabat sekalian sudah membantu menggeliatkan perekonomian kita dan dengan sendirinya memancing investor untuk berinvestasi di Kota Nanas ini.



Senin, 02 Mei 2016

Kota Palembang (Bahasa dan Adat Istiadat)

BAHASA DAN ADAT ISTIADAT SUKU PALEMBANG

Bahasa
Bahasa Palembang mempunyai dua tingkatan, yaitu Baso Pelembang Alus atau Bebaso dan Baso Pelembang Sari-sari. Baso Pelembang Alus dipergunakan dalam percakapan dengan pemuka masyarakat, orang-orang tua, atau orang-orang yang dihormati, terutama dalam upacara-upacara adat. Bahasa ini berakar pada bahasa Jawa karena raja-raja Palembang berasal dari Kerajaan Majapahit, Kerajaan Demak, dan Kerajaan Pajang. Itulah sebabnya perbendaharaan kata Baso Pelembang Alus banyak persamaannya dengan perbendaharaan kata dalam bahasa Jawa.
Sementara itu, Baso sehari-hari dipergunakan oleh wong Palembang dan berakar pada bahasa Melayu. Dalam praktiknya sehari-hari, orang Palembang biasanya mencampurkan bahasa ini dan Bahasa Indonesia (pemilihan kata berdasarkan kondisi dan koherensi) sehingga penggunaan bahasa Palembang menjadi suatu seni tersendiri.

Bahasa Palembang memiliki kemiripan dengan bahasa daerah provinsi di sekitarnya, seperti Jambi, Bengkulu bahkan Jawa (dengan intonasi berbeda). Di Jambi dan Bengkulu, akhiran 'a' pada kosakata bahasa Indonesia yang diubah menjadi 'o' banyak ditemukan.

Seni
Sejarah tua Palembang serta masuknya para pendatang dari wilayah lain, telah menjadikan kota ini sebagai kota multi-budaya. Sempat kehilangan fungsi sebagai pelabuhan besar, penduduk kota ini lalu mengadopsi budaya Melayu pesisir, kemudian Jawa. Sampai sekarang pun hal ini bisa dilihat dalam budayanya. Salah satunya adalah bahasa. Kata-kata seperti "lawang (pintu)", "gedang (pisang)", adalah salah satu contohnya. Gelar kebangsawanan pun bernuansa Jawa, seperti Raden Mas/Ayu. Makam-makam peninggalan masa Islam pun tidak berbeda bentuk dan coraknya dengan makam-makam Islam di Jawa.

Kesenian yang terdapat di Palembang antara lain:
·         Kesenian Dul Muluk (pentas drama tradisional khas Palembang)
·         Tari-tarian seperti Gending Sriwijaya yang diadakan sebagai penyambutan kepada tamu-tamu dan tari Tanggai yang diperagakan dalam resepsi pernikahan
·         Lagu Daerah seperti Melati Karangan, Dek Sangke, Cuk Mak Ilang, Dirut dan Ribang Kemambang
·         Rumah Adat Palembang adalah Rumah Limas dan Rumah Rakit

Selain itu Kota Palembang menyimpan salah satu jenis tekstil terbaik di dunia yaitu kain songket.

Kain songket Palembang merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Sriwijaya dan di antara keluarga kain tenun tangan kain ini sering disebut sebagai Ratunya Kain.
Hingga saat ini kain songket masih dibuat dengan cara ditenun secara manual dan menggunakan alat tenun tradisional. Sejak zaman dahulu kain songket telah digunakan sebagai pakaian adat kerajaan. Warna yang lazim digunakan kain songket adalah warna emas dan merah. Kedua warna ini melambangkan zaman keemasan Kerajaan Sriwijaya dan pengaruh China di masa lampau. Material yang dipakai untuk menghasilkan warna emas ini adalah benang emas yang didatangkan langsung dari China, Jepang dan Thailand. Benang emas inilah yang membuat harga kain songket melambung tinggi dan menjadikannya sebagai salah satu tekstil terbaik di dunia.
Selain kain songket, saat ini masyarakat Palembang tengah giat mengembangkan jenis tekstil baru yang disebut batik Palembang. Berbeda dengan batik Jawa, batik Palembang nampak lebih ceria karena menggunakan warna - warna terang dan masih mempertahankan motif - motif tradisional setempat.

Kota Palembang juga selalu mengadakan berbagai festival setiap tahunnya antara lain "Festival Sriwijaya" setiap bulan Juni dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Palembang, Festival Bidar dan Perahu Hias merayakan Hari Kemerdekaan, serta berbagai festival memperingati Tahun Baru Hijriah, Bulan Ramadhan dan Tahun Baru Masehi.

Perkawinan

Melihat adat perkawinan Palembang, jelas terlihat bahwa busana dan ritual adatnya mewariskan keagungan serta kejayaan raja-raja dinasti Sriwijaya yang mengalaimi keemasan berpengaruh di Semananjung Melayu berabad silam. Pada zaman kesultanan Palembang berdiri sekitar  abad 16 lama berselang setelah runtuhnya dinasti Sriwijaya, dan pasca Kesultanan pada dasarnya perkawinan ditentukan oleh keluarga besar dengan pertimbangan bobot, bibit dan bebet.
Pada masa sekarang ini perkawinan banyak ditentukan oleh kedua pasang calon mempelai pengantin itu sendiri.
Pakaian adat palembang ialah Aessan Gede dan Aesan Paksangko pada jaman dahulu pakaian adat khas sumatera selatan ini hanya dipakai bagai kalangan bangsawan atau kesultanan. Namun sekarang pakaian adat ini sering kali dipakai pada suatu acara-acara tertentu seperti acara perkawinan. Bukan pakaian adat namanya bila tidak melambangkan suatu daerah , pakaian adat yang dimiliki oleh kota bumi srwijaya ini yaituAessan gede yang melambangkan kebesaran, dan pakaian Aesan paksangko yang melambangkan keanggunan masyarakat Sumatera Selatan.
Baju adat kota palembang ini terinspirasi oleh busana raja kerajaan sriwijaya yang didominasi oleh benang berwarna ke emasan dan kain songket berwarna gemerlap keemasan yang mengingatkan kejayaan pada zaman sriiwijaya yang dikenal dengan swarnadwipa atau Pulau emas. Diyakini oleh sebagian masyarakat apabila memakai pakaian adat pada saat acara perkawinan maka pengantin memiliki pesona seperti raja dan ratu karena memakai pakaian adat yang anggun ini .Karena kita serumpun dengan bangsa Melayu maka masih memiliki unsur melayu yang kuat sang ratu menggunakan kebaya modern sebagai bajunya, dan kain songket digunakan sebagai sarung atau bawahan dan selendang , dan Jas tutup bersulam emas, dipadukan dengan kain songket, celana panjang serta ikat kepala yang disebut tanjak (untuk laki-laki).
Lain lagi halnya jika kita lihat Pembeda antara corak Aesan Gede dan Aesan Paksongko gaya Aesan Gede berwarna merah jambu dipadu dengan warna keemasan sedangkan Pada Aesan Paksangkong bagi laki-laki menggunakan songket lepus bersulam emas, jubah motif tabor bunga emas, selempang songket, seluar, serta songkok emeas menghias kepala. Dan bagi perempuan menggunakan teratai penutup dada, baju kurung warna merah ningrat bertabur bunga bintang keemasan, kain songket lepus bersulam emas, serta hiasan kepala berupa mahkota Aesan Paksangkong. Tak ketinggalan pula pernak-pernik penghias baju seperti perhiasan bercitrakan keemasan, kelapo standan, kembang goyang, serta kembang kenango.

Tak heran mengapa pakaian adat khas palembang ini terkesan glamor dan elegan mengingat pada kerajaan sriwijaya pada zaman dahulu .



Kota Palembang (Makanan Khas)

Come back … culinary travel time. Let’s Go !!! Mengenal makanan khas dari kota Palembang selain pempek. 
Capcus....
1.      Pempek


Pempek, makanan khas Palembang yang terkenal di seluruh Indonesia. Dengan menggunakan bahan dasar utama daging ikan dan sagu, masyarakat Palembang telah berhasil mengembangkan bahan dasar tersebut menjadi beragam jenis pempek dengan menvariasikan isian maupun bahan tembahan lain seperti telur ayam, kulit ikan, maupun tahu pada bahan dasar tersebut.Ragam jenis pempek yang terdapat di Palembang antara lain : pempek kapal selam, pempek lenjer, pempek keriting, pempek adaan, pempek kulit, pempek tahu, pempek pistel, pempek udang, pempek lenggang, pempek panggang, pempek belah dan pempek otak-otak. Sebagai pelengkap menyantap pempek, masyarakat Palembang biasa menambah saus kental berwarna kehitaman yang terbuat dari rebusan gula merah, cabe, dan udang kering yang oleh masyarakat setempat disebut saus cuka (cuko).

2.      Tekwan


Tekwan, makanan khas Palembang dengan tampilan mirip sup ikan berbahan dasar daging ikan dan sagu yang dibentuk kecil-kecil mirip bakso ikan yang kemudian ditambahkan kaldu udang sebagai kuah, serta soun dan jamur kuping sebagai pelengkap.

3.      Model

Model, mirip tekwan tetapi bahan dasar daging ikan dan sagu dibentuk menyerupai pempek tahu kemudian dipotong kecil-kecil dan ditambah kuah serta soun sebagai pelengkap. Ada 2 jenis model, yaitu Model Ikan (Model Iwak) dan Model Gandum (Model Gendum).

4.      Laksan

Laksan, berbahan dasar pempek lenjer tebal, dipotong melintang dan kemudian disiram kuah santan pedas.

5.      Celimpungan

Celimpungan, mirip laksan. Hanya saja adonan pempek dibentuk mirip tekwan yang lebih besar dan disiram kuah santan.

6.      Tempoyak

Tempoyak, makanan khas Palembang yang berbahan dasar daging durian yang ditumis beserta irisan cabai dan bawang, bentuknya seperti saus dan biasa disantap sebagai pelengkap makanan, rasanya unik dan gurih.

7.      Kue Maskubah

Kue Maskubah, kue khas Palembang yang berbahan dasar utama telur bebek dan susu kental manis. Dalam pembuatannya, telur yang dibutuhkan dapat mencapai 28 butir. Adonan kemudian diolah mirip adonan kue lapis. Rasanya enak, manis, dan legit. Kue ini dipercaya sebagai salah satu sajian Istana Kesultanan Palembang yang seringkali disajikan sebagai sajian untuk tamu kehormatan. Namun saat ini kue maskubah dapat ditemukan di seluruh Palembang dan sering disajikan di hari raya.

8.      Martabak HAR

Martabak HAR, adalah makanan khas dari India yang dibawa oleh Haji Abdul Razak. Berbahan dasar tepung terigu, yang diberi telur bebek dan telur ayam, kuahnnya berbahan kari kambing yang dicampur kentang.


9.      Pindang Tulang

Pindang Tulang, berbahan dasar tulang sapi dengan sedikit daging yang masih menempel dan sumsum di dalam tulang, direbus dengan bumbu pedas,sama halnya dengan pindang patin, makanan ini nikmat disantap sebagai lauk dengan nasi putih hangat.

10.  Kue Srikayo

Kue Srikayo, berbahan dasar utama telur dan daun pandan, berbentuk mirip pudding. Kue berwarna hijau ini biasanya disantap dengan ketan dan memiliki rasa manis dan legit.


Nah itu tadi makanan khas dari kota Palembang selain pempek. Setelah ini akan saya post mengenai adat istiadat dan kebudayaan yang ada di Palembang. Tunggu artikel selanjutnya ya……….

Kota Palembang (ODTW)

Sudah tidak asing lagi  mendengar "Kota Palembang" ? Nah kali ini saya akan membahas apa saja sih yang ada di Palembang, mulai dari ODTW (Objek dan Daya Tarik Wisata), makanan khas, dan adat istiadatnya. Mungkin banyak dari masyarakatnya belum tahu potensi yang dimiliki oleh si "Bumi Sriwijaya" ini. Eitss.... kok bisa dijuluki Bumi Sriwijaya ya? Kita ulas sedikit yuk sejarahnya.

Check it out.....!!!

Kota Palembang adalah ibu kota provinsi Sumatera Selatan. Palembang merupakan kota terbesar kedua di Sumatera setelah Medan.
       Sejarah Palembang yang pernah menjadi ibu kota kerajaan bahari Buddha terbesar di Asia Tenggara pada saat itu, Kerajaan Sriwijaya, yang mendominasi Nusantara dan Semenanjung Malaya pada abad ke-9 juga membuat kota ini dikenal dengan julukan "Bumi Sriwijaya". Berdasarkanprasasti Kedukan Bukit yang ditemukan di Bukit Siguntang sebelah barat Kota Palembang, yang menyatakan pembentukan sebuah wanua yang ditafsirkan sebagai kota pada tanggal 16 Juni 682 Masehi, menjadikan kota Palembang sebagai kota tertua di Indonesia. Di dunia Barat, kota Palembang juga dijuluki Venice of the East ("Venesia dari Timur").  
       Kota ini dianggap sebagai salah satu pusat dari kerajaan Sriwijaya, Serangan Rajendra Chola dari Kerajaan Chola pada tahun 1025, menyebabkan kota ini hanya menjadi pelabuhan sederhana yang tidak berarti lagi bagi para pedagang asing.
       Selanjutnya berdasarkan kronik Tiongkok nama Pa-lin-fong yang terdapat pada buku Chu-fan-chi yang ditulis pada tahun 1178 oleh Chou-Ju-Kua dirujuk kepada Palembang.
       Berdasarkan kisah Kidung Pamacangah dan Babad Arya Tabanan disebutkan seorang tokoh dari Kediri yang bernama Arya Damar sebagai bupati Palembang turut serta menaklukan Bali bersama dengan Gajah Mada Mahapatih Majapahit pada tahun 1343.
       Kemudian sekitar tahun 1513, Tomé Pires seorang petualang dari Portugis menyebutkan Palembang,telah dipimpin oleh seorang patih yang ditunjuk dari Jawa yang kemudian dirujuk kepada kesultanan Demak serta turut serta menyerang Malaka yang waktu itu telah dikuasai oleh Portugis.
       Palembang muncul sebagai kesultanan pada tahun 1659 dengan Sri Susuhunan Abdurrahman sebagai raja pertamanya.Namun pada tahun 1823 kesultanan Palembang dihapus oleh pemerintah Hindia-Belanda. Setelah itu Palembang dibagi menjadi dua keresidenan besar dan pemukiman di Palembang dibagi menjadi daerah Ilir dan Ulu.
       Pada tanggal 27 September 2005, Kota Palembang telah dicanangkan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono sebagai "Kota Wisata Air" seperti Bangkok di Thailand dan Phnom Penh di Kamboja. Tahun 2008 Kota Palembang menyambut kunjungan wisata dengan nama "Visit Musi 2008".
       Palembang baru saja menjadi salah satu kota pelaksana pesta olahraga dua tahunan se-Asia Tenggara yaitu SEA Games XXVII Tahun 2011.

Nah…. itu sejarah singkat Kota Palembang. Sekarang sudah tahu (bukan tempe) kan kenapa Palembang dijuluki Bumi Sriwijaya? Sekarang kita jalan-jalan ke tempat wisata yang ada di Palembang yuk! Oh iya, Palembang itu kota yang kaya akan sejarah. Jadi kita akan sering menjumpai objek wisata budaya disini.
Check it out…
1.      Jembatan Ampera


Jembatan ini merupakan jembatan kebanggaan masyarakat Palembang, Sumatera Seltan dan menjadi Trade Mark kota Palembang. Keberadaan jembatan tersebut sangat penting untuk menghubungkan daerah ulu dan ilir sehingga transportasi menjadi lancer dan otomatis juga memperlancar kehidupan ekonomi. Jembatan Ampera merupakan hadiah dari Bung Karno untuk masyarakat Palembang yang dananya diambil dari dana rampasan perang Jepang (juga untuk membangun Monas, Jakarta). Dulu jembatan ini sempat diberi nama Jembatan Bung Karno, tetapi beliau tidak setuju (supaya tidak ada kultus individu), maka nama Ampera lebih cocok sesuai dengan fungsinya sebagai Amanat Penderitaan Rakyat, yang pernah menjadi slogan bangsa Indonesia pada tahun 1960-an.

2.      Sungai Musi


Sungai Musi adalah sungai terpanjang di Sumatera dengan panjang mencapai 750 KM. Sungai Musi membelah kota Palembang menjadi 2 bagian dan dulunya merupakan sarana transportasi utama di Palembang. Di tepi Sungai Musi terdapat beberapa obyek wisata, di antaranya restoran terapung, Kampung Arab, dan Benteng Kuto Besak. Menurut saya, Sungai Musi adalah tempat yang pas untuk berwisata kuliner di kota Palembang.

3.      Sungai Gerong


Sungai Gerong terletak di tepian Sungai Musi. Dari pusat Kota Palembang, tempat tersebut dapat dicapai melalui jalan darat melalui wilayah Plaju dan wilayah Kecamatan Mariana Kabupaten Banyuasin. Kondisi jalan dari Kota Palembang ke Sungai Gerong relatif baik. Dari pusat kota, paling lama 45 menit perjalanan dengan kendaraan pribadi sudah dapat mencapai tempat tersebut. Kawasan itu identik dengan Pertamina, khususnya pengolahan minyak. Kawasan Sungai Gerong sudah dapat terlihat dari jembatan di atas Sungai Komering, menghubungkan antara Palembang-Plaju dengan kawasan Sungai Gerong. Dari atas jembatan sudah dapat disaksikan tempat tersebut merupakan kawasan industri minyak. Cerobong kilang ciri khas industri pengilangan minyak sudah dapat disaksikan.

4.      Pulau Kemaro

Pulau Kemaro terletak di tengah Sungai Musi, sekitar 6 KM dari Jembatan Ampera. Saat ini Pulau Kemaro adalah salah satu tempat wisata di Palembang yang paling terkenal. Di Pulau Kemaro terdapat sebuah vihara yang banyak didatangi oleh umat Buddha untuk berdoa dan berziarah. Di sini juga dapat ditemukan sebuah makam yang merupakan makam dari seorang putri Palembang. Putri ini mempunyai cerita tersendiri, yaitu dia menikah dengan anak raja dari China dengan mas kawin berupa 9 guci emas, namun pada akhirnya pasangan tersebut menerjunkan diri ke sungai dan tenggelam.

5.      Bukit Siguntang

Bukit Siguntang merupakan sebuah tempat bersejarah Kota Palembang. Bukit Siguntang begitu rimbun dan asri dan merupakan titik tertinggi di Kota Palembang yang menyimpan banyak cerita dan misteri. Sepanjang mata memandang hanya terlihat sejumlah pohon rindang, kursi dan gazebo yang dibangun di sekeliling Bukit Siguntang. Kesan angker akan terasa saat menuju ke puncak bukit karena Anda akan melihat sebuah makam pertama (makam dari Panglima Tuan DjungDjungan) dari 7 makam yang terdapat di bukit ini.

6.      Punti Kayu

Hutan Wisata Punti Kayu terletak lebih kurang 7 km dari pusat kota dan ditetapkan sebagai hutan lindung sejak tahun 1998, dan dikelola oleh Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Selatan. Hutan Wisata dengan luas 50 ini juga terdapat sebuah area rekreasi keluarga serta menjadi tempat hunian monyet lokal. Tempat ini sangat cocok untuk Anda yang ingin menyegarkan pikiran pada akhir pekan. Di sini anak-anak juga bisa bermain menaiki gajah, melihat kebun binatang mini, mandi di kolam renang, atau sekedar duduk bersantai di antara pepohonan pinus. Yang lebih mengasyikkan, acapkali diadakan hiburan yang dimeriahkan oleh artis lokal maupun luar kota.

7.      Benteng Kuto Besak

Benteng Kuto Besak merupakan bangunan peninggalan kerajaan yang menjadi salah satu tempat wisata Kota Palembang, Sumatera Selatan. Benteng Kuto Besak dibangun pada tahun 1776-1803 Masehi pada saat pemerintahan Sultan Muhammad Badaruddin. Usia bagunan ini mencapai ratusan tahun, sehingga membuat tempat wisata ini menjadi sangat menarik dengan nilai sejarah yang tinggi. kemegahannya masih terlihat dari benteng dengan tinggi mencapai 9,9 meter, panjang 288,75 meter dan lebar 183,75 meter. Apalagi tebalnya mencapai 1,99 meter. Di setiap sudut benteng ini terdapat benteng pertahanan, salah satunya yang ada di sebelah barat laut, memiliki ukuran lebih besar dari ketiga benteng pertahanan lainnya.

8.      Taman Kambang Iwak

Taman Kambang Iwak merupakan salah satu peninggalan sejarah sejak jaman penjajahan Belanda. Dulunya, Taman Kambang Iwak digunakan untuk tempat rekreasi keluarga Belanda yang tinggal di sekitar Taman Kambang Iwak. Sekarang ini, Taman Kambang Iwak adalah salah satu tempat wisata di Palembang yang sangat disukai. Banyak orang berlari pagi di taman ini, mengelilingi kolam dengan panjang lebih dari 800 meter. Selain memiliki berbagai fasilitas permainan, tempat ini juga mempunyai banyak restoran yang cocok untuk berkumpul anak muda.

9.      Monumen Perjuangan Rakyat

Monpera yang merupakan monumen yang di dalamnya terdapat Museum tentang seluk beluk Palembang juga menarik untuk dikunjungi. Selain murah, objek wisata Monpera juga memiliki nilai sejarah yang tinggi. Monpera berlokias di Jl, Merdeka Palembang, dekat dengan Masjid Agung Palembang. Hal yang bisa dilihat di Museum Monpera seperti koleksi mata uang Indonesia (Rupiah) dari zaman Soekarno hingga sekarang, photo pahlawan Palembang, senjata, baju dan peninggalan lain yang berhubungan dengan sejarah Palembang.

10.  Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya

Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya-Palembang Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya(TPKS)-Tampak indah dan asri yang didominasi oleh beberapa bangunan dan jembatan yang menghiasi taman ini. Tetapi taman ini, tak hanya sekedar taman biasa, melainkan menyimpan banyak kisah sejarahnya. TPKS merupakan sebuah situs purbakala dimana banyak ditemukan beberapa peninggalan dari kerajaan Sriwijaya, sehingga tempat ini dijadikan salah satu tempat wisata sejarah di Palembang. TPKS ini, juga popular disebut Situs Karang Anyar, karena lokasinya yang bertempat di Kelurahan Karang Anyar. Lokasi dan Akomodasi Bertempat agak di pinggiran kota Palembang, tepatnya di Jalan Syahkakirti, Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Gandus. Walaupun berada di pinggiran kota, tidak sulit untuk mencapainya walaupun dengan kendaraan umum
                                                                                                                         
11.  Museum Negeri Balaputradewa

Museum Negeri Sumatera Selatan yang dulu dikenal dengan Museum Balaputra Dewa merupakan museum yang dibangun pada tahun 1978 dan diresmikan pada 5 November 1984. Museum ini dikelola oleh Dinas Pendidikan Nasional Provinsi Sumatera Selatan. Musem Negeri Sumatera Selatan ini dibangun dengan arsitektur tradisional Palembang pada area seluas 23.565 meter persegi. Di museum ini terdapat sekitar 3.800 koleksi, terdiri berbagai macam jenis koleksi yang diklasifikasikan menjadi 10 jenis, di antaranya Geologika, Biologika, barang-barang tradisional Palembang, ofset binatang dari berbagai daerah di Sumatera Selatan dan beberapa miniatur rumah di pedalaman. Terdapat pula replika prasasti dari arca kuno yang pernah ditemukan di Bukit Siguntang.

12.  Museum Sultan Mahmud Badaruddin II

Museum Sultan Mahmud Badaruddin II - Palembang Museum Sultan Mahmud Badaruddin II, merupakan sebuah museum yang berlokasi tepat di tepi sungai Musi, Museum ini memamerkan berbagai koleksi mulai dari arkeologi, etnografi, biologi, seni dan terutama pengumpulan mata uang, studi atau koleksi mata uang. Di museum ini, Anda bisa menemukan replika sisa sejarah dari koleksi foto dari prasasti diantaranya Kedukan Bukit, patung-patung Buddha dan Ganesha Amarawati, serta peninggalan lainnya termasuk dari era Sriwijaya.

13.  Museum Tekstil

Museum Tekstil Museum Tekstil Palembang-adalah museum yang menampung kira-kira 500 macam barang yang menjadi koleksi bersejarah. Museum ini berada di tengah kota Palembang, jelasnya berada tepat di Jalan Diponegoro. Museum ini jarang di kunjungi oleh masyarakat, karena mungkin kurangnya antusias masyarakat, terutama kaum mudanya untuk tertarik akan sejarah. Museum teksil Palembang ini terletak tidak jauh berada dari Kambang iwak yang sering di jadikan tempat nongkrong untuk anak-anak maupun sebagai tempat jogging.

14.  Kawah Tengkurep

Kawah Tengkurep Kawah Tengkurep-adalah sebuah komplek pemakaman yang menjadi salah satu tempat objek wisata. Mungkin anda bingung kenapa bisa seperti itu, jangan heran itu semua dikarenakan banyak sekali manfaat dan wawasan tentang ilmu sejarah yang bisa kita dapatkan. Orang-orang yang datang berkunjung ke area pemakaman Kawah Tengkurep ini tidak hanya orang-orang dewasa saja, anak-anak sekolah dan para mahasiswa pun sering berdatangan ke pemakaman Kawah Tengkurep ini, sebagian dari mereka pun mengatakan bahwa mereka sengaja datang kemari untuk mencari tahu tentang sejarah kesultanan kota Palembang, dan juga sejarah mengenai kisah hidup sang sultan dari kuncen-kuncen yang menjaga makam sultan dan keluarganya tersebut.

15.  Waterboom OPI Jakabaring

Tempat rekreasi keluarga wahana air Ogan Permata Indah (OPI). Wahana air yang menempati lahan seluas sekitar 3 hektare ini mulai hari kedua libur lebaran tampak dipadati pengunjung, karena selain wahana bermain air ini memang menjadi favorit bagi warga Sumsel, tempat bermainnya seru. OPI Water Fun, Palembang ini lokasinya agak menjorok kedalam, tepatnya berada di jalan Gubernur H. A. Bastari, Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan. Untuk menuju lokasi sampai saat ini belum ada kendaraan angkot dan bus kota yang bisa mengantar pengunjung ke lokasi, kebanyakan wisatawan yang ingin menghabiskan liburan bersama keluarga di OPI Water Fun, Palembang membawa kendaraan pribadi berupa roda dua dan roda empat, atau menyewa taksi.

16.  The Amanzi Waterpark CitraGrand City



Amanzi Water Park-Palembang Amanzi Water Park-dibangun di atas tanah seluas 3,5 hektar, merupakan wahana wisata air terbesar di kota Palembang. Lokasinya berada di dalam perumahan Citra Grand City yang berlokasi, di daerah Talang Kelapa, Palembang. Walaupun tergolong baru, tetapi dalam segi keamanan, sudah memenuhi standard. Wisata air ini mengambil tema layaknya di hutan, jadi anda akan melihat berbagai arsitektur benda-benda yang ada di hutan. Lokasi dan Akomodasi Amanzi Water Park berlokasi di dalam Perumahan Citra Grand City, tepatnya di Copacabana Lifestyle Center. Untuk menuju tempat ini, tidak begitu banyak angkutan umum yang bisa anda pakai.

17.  Fantasy Island

Fantasy Island-Palembang Fantasy Island-adalah salah satu tempat wisata rekreasi wahana air yang banyak di kunjungi oleh masyarakarat kota Palembang. Jangan bosan untuk melihat objek-objek wisata yang ada di kota Wong kito galo ini, tidak bisa di pungkiri lagi bahwa Palembang memiliki sejuta pesona yang tidak kalah bagusnya dari kota-kota besar lainnya. Tempat ini terletak di Jalan Sriwijaya ( Pertengahan antara kota Palembang dan Inderalaya) KM 13 Kelurahan Karya Jaya Kecamatan Kertapati. Meski tidak terlalu besar, tempat rekreasi Fantasy island ini sering di kunjungi oleh para masyarakat yang pergi berlibur atau pun hanya sekedar untuk refresing saja.

18. Masjid Agung Palembang

Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin I atau biasa disebut Masjid Agung Palembang adalah sebuah masjid paling besar di Kota Palembang, Sumatera Selatan.
Masjid ini dipengaruhi oleh 3 arsitektur yakni Indonesia, China dan Eropa. Bentuk arsitektur Eropa terlihat dari pintu masuk di gedung baru masjid yang besar dan tinggi. Sedangkan arsitektur China dilihat dari masjid utama yang atapnya sepertikelenteng. Masjid ini dulunya adalah masjid terbesar di Indonesia selama beberapa tahun. Bentuk masjid yang ada sekarang adalah hasil renovasi tahun 2000 dan selesai tahun 2003. Megawati Soekarnoputri adalah orang yang meresmikan masjid raksasa Sumatera Selatan modern ini.

Masjid ini didirikan pada abad ke-18 oleh Sultan Mahmud Badaruddin I Jaya Wikrama. Saat ini, Masjid Agung Palembang telah menjadi Masjid regional di kawasan ASEAN. Terletak di kawasan 19 Ilir, di mana merupakan salah satu Kampung Asli Palembang dan Arab yang telah lama didiami.

Yuhuuuu…. Selesai jalan-jalan saatnya kita wisata kuliner. Siapa yang tau makanan khas Kota Palembang apa hayoo????? *mikirserius*
Yup betul banget, makanan khas Palembang yang sudah tidak asing lagi di telinga kita yaitu “Pempek”. Eitsss tapi bukan hanya pempek saja makanan khas Bumi Sriwijaya ini. Penasaran ? Setelah ini akan saya ajak kalian untuk lapar bersama..